Kamis, 26 Januari 2017

Beberapa Destinasi Wisata di Wilayah Kabupaten Langkat

Beberapa Destinasi Wisata di Wilayah Kabupaten Langkat

1). Tangkahan - The Hidden Paradise Of Sumatera
2). Air Terjun Jodoh - Pamah Simelir
3). Batu Rongring dan Batu Katak
4). Wisata Bahari Jaring Halus, Pulau Kampai, Pulau Sembilan
5). Arung Jeram Sei Wampu dan Sei Bingei

Selasa, 24 Januari 2017

Sejarah Pangkalan Susu - Asal Mulanya

Bahwa secara terperinci dan mendetail sejarah kelahiran dan pertumbuhan maupun perkembangan Kecamatan pangkalan Susu tidak di peroleh dengan pasti,namun berdasarkan keterangan yang di kumpul di peroleh dari para orang tua (M.Jali Hg dan Ramli)dapat di kumpulkan keterangan-keterangan yang di anggap cukup memadai untuk menjadi catatan.

Lebih kurang dari 1890 dalam suatu suasana masih hutan semak belukar dan kegiatan pemerentahan tunduk sultan Langkat di Tanjung Pura,seorang yang bernama Tenku Nyak Pekan,telah membuka hutan di kampung Sei Bemban (sekarang Pulau kampai),selain menanam lada dan menanam potensi pertanian lainnya.Merasa perlu memperluas areal pertaniannya maka Tengku Nyak Pekan bersama keluaganya membuka hutan pula di Pangkalan Soesoe,sehingga akhirnya area pertanian diwarnai dengan tumbuhnya pohon lada yang cukup banyak.

Pada tahun 1917,oleh Sultan Langkat maka salah satu anak Tengku Nyak Pekan yang bernama Kobat,diangkat menjadi Petua dan mengepalai daerah Pangkalan Soesoe.Dalam Prkembangannya,maka Pangkalan Soesoe mulai didatangi para pendatang dari pesisir/luar untuk mencoba berusaha dibidang pertanian.pada saat itu belum ada perhubungan darat sehinnga para pendatang menyelusuri laut dan pantai untuk membuka hutan yang masih belum di jamah.

Perahu-perahu dan sagor(sampan) mereka ikatkan di sebuah pohon yang rindang ditepi pantai,selanjutnya lokasi penambatan perahu ini mereka sebut dengan PANGKALAN dan pohon rindang tempat diikatnya dan ditambatkanya sagor trsebut mereka namakanSOERSOER.

Dari hari kehari pertambahan jumlah pendatang semakin banyak untuk mebuka hutan sebagai lahan pertanian.Menurut ceritanya baik oleh Pemerentah Belanda maupun masyarakat setempat sendiri,menyebut SOERSOER merasa agak sulit sehingga sering terucap menjadi SOESOE.Pada gilirannya oleh Pemerintah Belanda ditetapkan menjadi PANGKALAN SUSU hingga sampai saat sekarang ini.Pada bahagian lain di Pangkalan Brandan pada saat itu berkedudukan seorang Controlleur yang membawahi 4 (empat) orang Datuk beserta daerahnya Yaitu:
datuk Pekan Pangkalan Brandan

Datuk Lepan
Datuk Besitang/Pangkalan Susu
Datuk Pulau Kampai

Setelah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945,di hapuskanlah Pemerentahan Swa Praja atau Zeltbestuur yang diperrintah oleh Sultan/Raja-Raja di Kerisidenan Sumatera Timur,Termasuk di Pangkalan Susu.Disusunlah pemerintahan sipil di Wilayah Kerisidenan Sumatera Timur yang terdiri dari 6 (enam) Kabupaten Langkat dengan Bupatinya bernama Bapak Alm.ADNAN NOER LUBIS,di resmikan tepatnya tanggal 12 April 1946.dengan di bentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,maka dihapuslah Kerisidenan Sumatera timur dan menetapkan penjabat Pimpinan pemerentahan disemua Kabupaten temasuk kabupaten lankat yang brkedudukan di Binjai (Bupatinya H.O.K. SALAMUDDUN) dengan membawahi 3 (tiga) Kewedanan termasuk didalamnya Kecamatan Pangkalan Susu sebagai bahagian dari kecamatan dikewedanaan Teluk Haru sehingga dengan demikian dapatlah dianggap bahwa kehadiran dan tumbuhnya Kecamatan Pangkalan Susu dimulai pada saat tersebut diatas.

Referensi : Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat

PLTU PANGKALAN SUSU

PLTU PANGKALAN SUSU 2X200 MW


Lokasi PLTU Pangkalan Susu
PLTU Pangkalan Susu dibangun diatas area seluas 105 Ha, berlokasi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara. Sekitar 120 km dari Medan (3 ½  jam dari bandara terdekat - KNIA Medan).


Proyek Landscape PLTU Pangkalan Susu



Latar Belakang Pembangunan PLTU 
Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar Batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden RI (Perpres) Nomor 71 Tahun 2006, tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit TenagaListrik yang menggunakan batubara.

Perpres ini menjadi dasar bagi pembangunan 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali atau yang dikenal dengan nama Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW. Pembangunan proyek – proyek PLTU tersebut guna memenuhi pasokan tenaga listrik yang akan mengalami defisit sampai beberapa tahun  mendatang, serta menunjang program diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik dari bahan bakar minyak (BBM) ke non BBM dengan memanfaatkan batubara berkalori rendah. 

Tujuan Pembangunan PLTU
Tujuan dilaksanakan pembangunan PLTU Pangkalan Susu adalah :
- Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik yang semakin meningkat pada sistem Sumatera Bagian Utara.
- Mengurangi subsidi BBM untuk sektor kelistrikan dengan penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama.
- Memanfaatkan ketersediaan batubara rendah kalori (Low Rank Coal) yang banyak terdapat di Indonesia
- Merangsang pertumbuhan industri, baik disisi hulu yakni sebagai penyedia bahan baku Batubara maupun disisi 
  hilir sebagai pemakai energi listrik untuk industri.

Peran Pembangunan PLTU terhadap perkembangan ekonomi di daerah sekitar lokasi proyek

Kegiatan pembangunan PLTU Pangkalan Susu,  terbukti meningkatkan perekonomian di daerah sekitar terutama Kecamatan Pangkalan Susu. Hal ini dapat terlihat dari terserapnya tenaga kerja masyarakat lokal untuk menjadi pekerja baik untuk Main Kontraktor, Sub Kontraktor/ Sub Vendor maupun Konsultan.

Selain itu banyaknya warung makan dan pertokoan yang dibangun setelah proyek berjalan maupun penyewaan tempat tinggal untuk para pekerja yang datang dari luar daerah. Harga tanah disekitar lokai proyek naik cukup tinggi hingga 2 sampai 3 kali lipat hanya dalam kurun waktu kurang dari lima Tahun.

Selama pelaksanaan proyek pembangunan PLTU Pangkalan Susu 2 x 200MW, PT. PLN (Persero) maupun Kontraktor yang bekerja dilokasi proyek sering melaksanakan kegiatan sosial maupun CSR, seperti pengobatan gratis, khitanan massal, perbaikan jalan akses dan pemberian bantuan kepada Mesjid dan Surau di dekat lokasi proyek.

Kunjungan Direksi Direktur Bisnis Regional Sumatera ke PLTU Pangkalan Susu

Pangkalan Susu (20/3/2016). Pada hari minggu, bertempat di Gedung Administrasi Lantai III UJP Pangkalan Susu, Direktur Bisnis Regional Sumatera,Amir Rosidin didampingi Direktur Utama PT. Indonesia Power, Antonius RT Artono serta General Manager KITSBU berkunjung ke PLTU Pangkalan Susu. Dalam pertemuan ini membahas tentang kondisi pembangkit dan permasalahan- permasalahan yang harus di tindak lanjuti. Acara juga dihadiri oleh PLN UPK, PLN Sektor Medan, serta pegawai PT. Indonesia Power UJP Pangkalan Susu.
Sebagai tuan rumah acara ini, Direktur Utama PT. Indonesia Power, Antonius RT Artono menyampaikan sambutan tentang strategi meningkatkan kinerja pembangkit. Selanjutnya, General Manager UJP Pangkalan Susu, Slamet Suwardi juga  menyampaikan kondisi pembangkit PLTU Pangkalan Susu. Beliau berharap PLN UPK dapat menjembati komunikasi dengan kontraktor (GPEC) untuk lebih meningkatkan kinerja pembangkit.
Amir Rosidin selaku Direktur Bisnis Regional Sumatera menyampaikan beberapa arahan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan unit yang terjadi. Acara dilanjutkan dengan Site Visit kelapangan.

Referensi : indonesiapower.co.id/